Sunday, 29 March 2015

BATU RED RAFLESIA BENGKULU


BATU RED RAFLESIA BENGKULU

Kalau berbicara batu akik, semua wilayah di indonesia pasti memiliki batu khasnya masing masing, begitu pula dengan bengkulu yang menjagokan red raflesia, batu red raflesia ini asli dari bengkulu, red raflesia memiliki ciri  sendiri yaitu dengan warna merahnya yang trasparan mengkilap indah dan menawan ini telah memikat banyak orang, terutama para penggemar batu akik,  batu red raflesia ini telah sudah menembus pasar nasional bahkan sudah mendapatkan juara di salah satu kontes batu, sehingga batu red raflesia ini bisa di hargakan jutaan rupiah.


Batu red raflesia ini sudah menjadi fenomenal di bengkulu, sehingga keberadaan batu red raflesia ini  menjadi nilai tambah bagi masyarakat bengkulu baik tukang asah maupun para penambang yang mencari batu di aliran sungai maupun gunung yang terdapat batu red raflesia ini. 




Sudah banyak sekali masyarakat yang beralih pekerjaan dari yang awalya tani, pedagang dll, dan kini pindah bekerja mencari batu akik, memang menghasilan batu akik menjadi nilai tambah bagi masyarakat dan bahkan ada yang mendapatkan uang jutaan rupiah perharinya dengan menambang batu akik,  terkadang ada yang tidak di duga penambang mendapatkan sebongkah batu red raflesia  yang besar dan di hargai puluhan juta, 

Wednesday, 25 March 2015

Cara memilih batu akik yang bagus dan berkualitas


Cara memilih batu akik yang bagus dan berkualitas

Batu akik, siapa sih yang saat ini yang  tidak tau dengan batu akik,  belakangan ini kita di gemparkan oleh batu akik, batu akik atau batu mulia yang saat ini menjadi fenomena dan banyak perbincangkan oleh masyarakat di seluruh indonesia mulai dari pejabat kalangan atas hingga kalangan bawah, batu akik yang sudah ada sejak dahulu tapi kurang di kenal oleh masyarakat,  namun  sekarang  batu akik telah menjadi tren dan banyak di gemari oleh kaum muda bahkan ibuk ibuk juga mulai menggemari batu akik, dan tidak satu wilayah pun di indonesia yang tidak tau dengan batu akik.

Walau orang sudah banyak tau batu akik yang bagus dan berkualitas  tapi masih ada sebagian orang yang bertanya tanya tentang cara memilih batu akik yang bagus dan berkualitas. baca juga ,Cara memilih bahan mentah batu akik atau batu yang masih bongkahan.  apa saja yang perlu di perhatikan saat memilih batu akik? Berikut akan saya jelaskan,       

1.      Yang pertama yang harus di perhatikan adalah warna,  pastikan batu dengan warna yang tajam dan menarik
2.      Yang ke dua yang harus di perhatikan adalah tingkat kejernihan batu,  pastikan batu akik memiliki warna yang jernih dan tembus cahaya saat di senter, dan memiliki tekstur kristal semakin banyak kristal pada batu maka batu akan kelihatan makin mengkilap.
3.      Selanjutnya yang perlu di perhatikan adalah berat pada batu, beberapa batu memiliki ukuran ukuran lebih berat karena memiliki material berupa logam yang terdapat pada batu, cara ini juga bisa membantu kita dari kemungkinan mendapatkan batu akik yang palsu karna batu yang palsu biasanya terbuat dari kaca dan lebih ringan di bandingkan batu yang asli.


Kurang lebih seperti itulah beberapa ulasan seputar cara memilih batu akik yang bagus dan berkualitas, mudah mudahan informasi di atas bisa menambah wawasan anda mengenai batu akik atau batu mulia atau batu cincin.

Tuesday, 24 March 2015

Cara memilih bahan mentah batu akik atau batu yang masih bongkahan

Cara memilih bahan mentah  batu akik atau batu yang masih bongkahan
Batu akik atau batu mulia yang sudah  berbentuk cincin yang  indah dan menawan telah melewati berbagai macam proses penggosokan hingga batu tersebut menjadi mengkilap indah dan menawan di pandang mata.
            Tapi bahan dasar batu akik yang masih berbentuk bongkahan memang sulit untuk mengetahuinya  apakah bahan tersebut bagus atau tidak kita sulit untuk membedakan kualitasnya.
`           mungkin hanya orang tertentu saja dan orang yang memang sudah lama dan berpengalaman  dalam bidang batu yang bisa menilai kualitas bahan mentah atau batu bongkahan yang  yang memiliki kualitas bagus. Untuk itu jika ingin mendapatkan batu yang bagus  kita harus mengenal jenis batu terlebih dahulu seperti batu red raflesia, merah fanta, kuning kolkar dll.
Batu yang bagus tersebut tentu  berasal dari bahan yang bgus pula, bukan masalah yang ngasahnya tapi jika bahan tersebut jelak mau di asah berkali kali maka hasilnya akan jelek pula.

1.      Pertama kita lihat dari fisik batu tersebut, apakah batu tersebut banyak mengandung  kapur dan garam  atau tidak, batu yang banyak mengandung kapur tidak memiliki kualitas baggus, begitu pula dengan batu yang bayak  mengandung garam  maksudnya batu yang di dalamnya banyak kelihatan seperti garam, batu yang seperti ini di katakan tidak bagus karena batu yang banyak garam garamn itu tidak bisa di potong dan di bentuk,  ketika kita memotongnya batu tersebut akan pecah pecah dan tidak bisa membentuk cincin.
2.      Yang ke dua kita harus tau atau mengenal jenis batu  dan warna batunya,  misalnya batu red raflesia yang dominan dengan warna merah dan batu golkar yang dominan dengan warna kuning, walau kita sudah tau warna batu tapi jangan sampai kita salah, karena batu yang memiliki warna merah  bukan hanya red raflesia saja, seperti  merah fanta yang warnanya lebih terang daripada red raflesia.
3.      Yang ke tiga kekerasan pada batu juga menentukan kualitas, semakin keras batu maka semakin baik pula kualitasnya.
4.      Terahir  gunakan senter untuk melihat  ke dalam batu, apakah batu memiliki kristal dan serat,, batu yang biasanya di cari orang adalah batu yang tembus cahaya dan memiliki kristal di dalamnya, karena batu yang ada kristalnya batu tersebut akan kelihatan lebih jernih dan mengkilap.


Memang bukan perkara mudah untuk menentukan kualitas  batu yang masih bongkahan, saran saya sebaiknya anda membeli batu yang sudah jadi aja karena sudah pasti bentuk dan warnanya, tapi harus berhati hati juga saat membeli batu yang sudah jadi karena kemungkinan batu yang anda beli palsu alias bukan batu melainkan kaca yang menyerupai batu, walau kita sudah tau Cara memilih bahan mentah  batu akik atau batu yang masih bongkahan  kemungkinan mendapatkan hasil yang tidak diinginkan tetap ada karena entah dari proses kerja pembuatanya atau serat yang ada pada batu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tapi dengan cara yang sudah saya jelaskan mudah mudahan anda mendapatkan jenis dan hasil batu yang bagus.

Monday, 12 January 2015

laporan prakerin tentang lsu dan pemupukan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG                               
              Tanaman kelapa sawit adalah tanaman Industri penting penghasil minyak masak, minyak Industri maupun bahan bakar. Perkebunanya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama di konversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, penyebaranya di daerah Aceh, Pantai Timur Sumatra, Jawa dan Sulawesi.
Dunia pendidikan semakin berkembang dan menuntut banyak perubahan Kearah peningkatan kualitas, baik yang menyangkut manajemen sekolah , guru, siswa / taruna maupun lulusa nya, siswa / taruna di harapkan mampu bersaing di dunia kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagai masa depan nya. Dan taruna / siswa pun setelah selesai menempuh prosas pendidikan di smk di harapkan mampu untuk berwira usaha sesuai dengan bidang keahlianya masing masing .
  Dan supaya oktimalisasi mutu lulusan smk khususnya perogram  keahlian budi daya tanaman perkebunan tidak terlepas dari itensitas dan prekuensi pembelajaran prakatek kerja kejuruan selama 3 tahun sekolah sebagai pusat pembelajaran sebelum sepenuhnya  mampu memberikan layanan pendidikan yang optimal. Hal tersebut di sebabkan terbatasnya  sarana dan prasarana praktek yang tersedia akibaat minimnya dan pendukung. Oleh sebab itu, maka perlu di tempuh  suatu bentuk pembelajaran yang  melibatkan  pihak eksternal di antaranya PT. Julang Oca Permana (JOP), PT. Alno Agro Utama, PT. Pamor Ganda, Pt Air Muring dll.
  Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan bentuk pembelajaran konprehensip yang mengajak peran serta yang mengajak peran  serta pihak dunia usaha / dunia industri / institusi pasangan untuk melatih dan mendidik peserta didik menjadi manusia yang terampil dan berkualitas sesuai standar yang di harapkan oleh dunia kerja yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap serta etos kerja.
              PRAKTEK KERJA INDUSTRI atau di singkat PRAKERIN merupakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Selama rentang waktu tertentu peserta didik SMK belajar praktek di industri atau dunia usaha/ dunia industri,dengan begitu di harapkan dapat menyerap ilmu dan teknologi yang ada di lapangan. dengan demikian maka, sepulangnya dari tempat prakerin para peserrta didik / siswa akan lebih trampil dan memiliki etos kerja yang baik.


1.2 TUJUAN
·           Mamantapkan keterampilan / kompotasi budidaya tanaman perkebunan yang telah di pelajari di sekolah
·           Mempelajari kompotensi baru atau hal atau teknologi baru yang belum di dapatkan di sekolah
·           Manyerap ilmu teknologi terapan budidaya tanaman perkebunan yang sedang di perkembangkan di masyarakat
·           Mendidik siswa agar memiliki etos kerja yang baik
·           Mendidik siswa agar memiliki etos kerja yang baik
·           Mendidik siswa agar memiliki jiwa wira usaha di bidang pertnanian
1.3. MANFAAT
a.       Manfaat untuk siswa
Dapat memperdalam ilmu tentang agri bisanis tanaman perkebunan, siswa dapat hidup mandiri, melatih jiwa beerani dalam menghadapi masalah besar atau kecil, siswa dapat mempraktekkan semua yang di pelajarinya, dapat melatih kedisiplinan baik di siplin waktu dan lain – lain.
b.      Manfaat  untuk masyarakat
Siswa dapat menerapkan kreatifnya di dalam masyarakat, saupaya masyarakat dapat meniru cara yang baik dalam berkebun tanaman kelapa sawit.














BAB II
DESKRIPSI LOKASI PRAKERIN

2.1. WAKTU DAN TEMPAT
            Pelaksanaan prakerin tahun ajaran 2011/2012 ini pada tanggal 24 Januari sampai 24 April 2012 yang bertempat di Pt. Alno Agro Utama Sumindo Estate.


2.2. SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolah kelapa sawit berdomisili di desa Napal Putih, Tanjung Dalam, Muara Santan, Air Tenang Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara yang mana oleh perusahaan di namiai dengan “Sumindo Estate” dan unit Estate lain berlokasi di Sabta Buana Estate, Pangeran Estate, dan Air Ikan Estate, di Kecamatan Muko- muko Selatan Kabupaten Muko-muko.
PT. Alno Aagro Utama Sumindo Estate adalah salah satu unit usaha yang tegabung dalam AEP Group (Anglo Estren Plantation) yang berkantor pusat di Wisma HSBC Lt 3 Kav. Jl Diponegoro Medan - Sumatra Utara . Telp. 061 4528683. Perusahan ini di dirikan tanggal 31 Oktober 1997 di Medan dan di sahkan oleh Dapartemen dan perundang - undangan No 02-5.560 HT .01.04 TH.1998 Tanggal 25 Mei 1998 perusahhan adalah bebentuk PMA, dimana saham terbesarnya di miliki Anglo Indonesia Oil Palm-Ltd ingris dan PD. Dan Marisan NV Dari Indonesia. Sumindo Estate bejarak 20 Km Dari Kecamatan Napal Putih , 150 Km dari Ibukota Kabupaten Arga Makmur dan 160 Km Dari Ibukota Provinsi Bengkulu.
Perusahaan mulai kegiatanya di Sumindo Estate terhitung sejak 01 Mei 1999 berdasarkan Izin Lokasi Bupati Bengkuulu Utara seluas ± 10.000 Ha, dengan mengambil alih perusahaan PHP yang ada saat itu di lokasi tersebut dan melaksanakan ganti rugi lahan kepada masyarakat dan penggarap. Total lahan yang dapat di kelola dan di kuasai perusahaan sesuai dengan HGU sampai dengan saat ini adalah 3.817 Ha.
Adapun proses pengolahan lahan menjadi perkebunan adalah membutuhkan perencanaan yang tepat sesuai dengan tahap- tahap yang di perlukan, yakni :
1.                  Pembukaan lahan (land clearing)
2.                  Pembibitan (nursery)
3.                  Penanaman
4.                  Perawatan
5.                  Panen

Untuk itu sesuai dengan perencanaan tersebut tahap-tahap penanaman kelapa sawit di sumindo estate sebagai berikut :
1.                  Tahun tanam 1999                  =  166,5            Ha
2.                  Tahun tanam 2000                  =  222              Ha
3.                  Tahun tanam2001                   =  170              Ha
4.                  Tahun tanam2002                   =  254               Ha
5.                  Tahun tanam2003                   =  1.535,30      Ha
6.                  Tahun tanam2004                   =  1.081                   Ha
7.                  Tahun tanam2006                   =   45               Ha
8.                  Tahun tanam2009                   =   24,7             Ha
Selain itu terdapat areal yang tidak dapat di tanami seperti jalan, fasilitas sosial seperti masjid, sekolah, TK, sarana olah raga, kantor, gudang, bengkel, pabrik kelapa sawit dan DAS  yang tidak dapat di tanami sesai ketentuan kelestarian lingkungan hidup, areal-areal terjal, areal sisi jalan rel seluruhnya seluas 418,50 ha.
Adapun pimpinan perusahaan yang pernah bertugas di sumindo estate adalah seperti data di table  terlampir.
Sesuai dengan perkembangnnya sejak bulan Juni 2008 di bangun Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton/jam dan di oprasikan mulai bulan Mei 2010. Keberadaan PKS ini selain mengolah TBS perusahaan sendiri juga menampung TBS milik petani/pedagang di desa sekitar Kec. Napal Putih, Kec. Putri Hijau dan Kec. Ketahun.














BAB III
 MATERI DAN METODE
3.1. MATERI
A . MANURING (PEMUPUKAN)
Pupuk adalah material yang di tambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang di butuhkan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik, Materi pupuk dapat berupa bahan organik atau non organik(mineral), pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang di perlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu melancarkan peroses metabolisme, meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat di tambah sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu di perhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan  tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat di berikan lewat tanah ataupun di semprotkan  ke daun.
1  . MACAM MACAM PUPUK
·                     Pupuk berdasarkan sumber bahan
Di lihat dari sumber pembuatanya, terdapat 2 kelompok besar pupuk yaitu pupuk organik / pupuk alami, dan pupuk kimia / pupuk buatan
·                     Pupuk berdasarkan bentuk pisik
Berdasarkan bentuk fisiknya pupuk di bedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair
·                     Pupuk berdasarkan kandunganya
2 kelompok pupuk berdasarkan kandunganya yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk,  pupuk tunggal mengandung  hanya 1 unsur, pupuk majemuk paling tidak mengandung 2 unsur yang di perlukan.
2 . JENIS- JENIS PUPUK
              Pupuk yang umum di gunakan untuk pemeliharaan kelapa sawit.
a)                   Pupuk N          : -     Urea
                               : -      ZA
b)                   Pupuk P           : -     SP 36
               : -     Rock Pospate (RP)
: -     TSP
c)                   Pupuk  k          : -     KCL (MOP)
: -     ZK
: -     Abu Janjang
d)                   pupuk Mg       : -    Kieserit
: -    Dolomit
e)                    pupuk b          : -    HGF Borate
f)                    pupuk majemuk/ compaund/ rustika N-P-K-MG

3                    . PELAKSANAAN PEMUPUKAN
A.    PEMUPUKAN PADA TBM ( TANAMAN BELUM MENGHASILKAN)
·      Aplikasi pemupukan pada tbm dapat di lihat sebagai berikut
Aplikasi pupuk
Jarak penaburan
·         Tbm 1 : lebar piringan 1,00 m
Pupuk B= 0-50 cm
           N= 50-100 cm
P,K,Mg = 50-100 cm
·         Tbm 2 : lebar piringan 1,5om
Pupuk B= 0-5 cm
           N= 50-100 cm
P,K,Mg = 50-100 cm
·         Tbm 3 : lebar piringan 2,00 m
Pupuk N= 50-100 cm
P,K,Mg = 50-200 cm

·      Sebelum pemupukan keadaan piringan harus bersih atau sudah di garuk
·      Pupuk di tabur pada permukaan piringan pohon, dari pangkal pohon ke arah pinggir piringan.
 B . PEMUPUKAN PADA TM ( TANAMAN MENGHASILKAN)
·      Jenis dan dosis pupuk berdasarkan pedoman dari Kantor Pusat/ Rekomendasi dari Balai Penelitian.
·      Dasar penyusunan rekomendasi pemupukan mempertimbangkan Hasil analisa tanah
ร˜  Hasil analisa daun
ร˜  Pengamatan pertumbuhan tanaman
ร˜  Gejala gejala kekurangan hara yang terjadi / terlihat di lapangan
ร˜  Produksi yang di capai tbs/ ha/th
ร˜  Realisasi pemupukan sebelumnya
·      Di tingkat kebun/ afdeling yang perlu di pesiapkan adalah contoh daun kelapa sawit ( di ambil 1 kali per tahun) untuk analisa di laboratorium



·      Sebagai pedoman umum, dosis pupuk
pemupukan
Dosis pupuk (kg / pohon)
(aplikasi)
Urea/za
Rp/tsp
mop
kelserit
HGF/borate
Semester I
1,00
1,50
0,50
0,50
0,75
0,50
-
Semester II
1,00
1,50
1,00
0,75
0,75
0,75
0,5
jumlah
2,00
3,00
1,75
1,50
1,25
1,25
0,5

·         Pupuk di tabur pada permukaan piringan pohon , dari pangkal pohon ke arah pinggir piringan
B . ANALISA DAUN
a.                   LSU ( Life Sample Unit )
·           Satu kesatuan untuk pengambilan contoh daun / rekomendsi pemupukan
·           1 LSU harus seragam jenis tanah, topokgrafi, umur tanam dan pemeliharaan
·           Luas 1 LSU adalah 16-25 ha ( 1 blok) bila keadaan lapangan sangat seragam dapat di gunakan 2 blok ( 32-50 ha)
b.                  Pohon Contoh
·       Untuk analisa daun dari 1 LSU di perlukan  ±  30 pohon contoh
·       Sistem pengambilan contoh yang di gunakan adalah sistem ancak tersebar merata
Blok 16 ha    : selang 10 baris  tanaman, di baris berselang 8 pohon, jumlah pohon         contoh 30
Blok 25 ha    : selang 10 baris tanaman, di dalam baris berselang 10 pohon, jumlah pohon contoh 42
Blok 40 ha    : selang 10 baris tanaman, di dalam baris berselang 10 pohon, jumlah pohon 70
·       Barisan pertama di mulai dari pohon No 3 ( tidak terlalu dekat dari jalan )
·           Bila pohon contoh merupakan pohon sisipan atau tidak sehat dapat di geser atau di ambil poohon di sampingnya
c.                   Daun / Pelepah
Kedudukan nomor daun adalah, 3/8 artinya setiap putaran terdapat 8 daun
daun no 1                  : daun termuda yang helai daunya sudah membuka  sempurana.
daun no 9      : di bawah daun no 1 agak ke kiri pada sepiral kanan, dan agak ke      kanan  pada   sepiral sepiral.
daun no 17             : di bawah daun no 9 posisi bergesenya seperti no 9.


d.                  Waktu Pengambilan
·       Waktu pengambilan contoh daun di lakukan pada akhir musim hujan
·       Di lakukan pagi hari pada pukul 07-11
·       Apabila hari hujan pengambilan contoh daun di hentikan
·       Jarak waktu 2 bulan setelah pemupukan terakhir / sebelum pemupukan
e.                   Cara Pengambilan
·       Temukan nomor daun yang akan di ambil sesuai umur tanamnya
·           Potong pelepahnya (apabila masih terjangkau tidak perlu di potong cukup di kait dengan galah atau egrek)
·           Ambil 4 anak daun dari titik ujung permukaan dater pelepah (node) 2 kiri, 2 kanan masing- masing yang mengarah ke bawah dan ke atas
·           Buang 1/3 bagian pangkal dan ujung anak daun, yang di pakai hanya 1/3 bagian tengah
·           Masukkan ke kantong / amplop  yang di sediakan
·           Lakukan pengambilan sampai seluruh pohon contoh
·           Di ruangan helai daun di buang lidi dan pinggirannya kemudian di lap dengan kapas dan aquades
·       Helaian daun di masukkan ke amplop / kantong
·       Tiap kantong di beri lebel
Nama Perusahaan                 :
Nama Kebun                                     :
Afdeling                                           :
No LSU                                                        :
No Blok                                                        :
Tahun Tanam                                    :
Luas                                                  :
Tanggal Pengambilan                        :
·       Keringkan dengan oven 80◦ C selama 12-15 jam
·       Pemekaran tenaga kerja TBM = 0,4- 0,6 HK/HA TM = 0,6-0,9 HK/HA
·       Daun yang telah kering di kirim ke labolatorium atau Balai Penelitian
·       Rekomendasi pemupukan akan di susun oleh Balai Penelitian



A . PEDOMAN  TEKNIS PENGAMBILAN LSU
              LSU = Leaf Sample Unit dengan kata lain unit contoh daun
Dalam melakukan penelitian rekomendasi dosis pupuk pada tanaman kelapa sawit perlu hal-hal berikut
1 . Analisis Tanah
2 . Analisis Daun
3 . Analisis Tanaman
4 . Kondisi Visual
5 . Hasil Produksi
                     Khusus dalam hal ini akan di bahas mengenai analisa daun,  keberhasilan analisa daun sehingga hasil analisa akurat dan benar di dukung oleh produser yang benar dalam pengambilan samle daun. Maka dalam hal ini perlu di ketahui dan di pahami prosedur teknis pengambilan sample daun.
  Dalam pengambilan smple daun seluruh Estate dan kebun, perlu di pahami penentuan pokok dalam 1 Blok karna tidak semua pokok dapat di ambil dalam 1 Blok. Penentuan pokok dalam 1 Blok pada prinsipnya harus presentatif dalm arti mewakili dan tersebar merata. Adapun syarat – syarat yang harus di penuhi dalam penentuan pokok sample adalah.
1.         Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir jalan
2.         Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir parit
3.         Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir perumahan
4.         Pokok sample di usahakan tidak terserang hama dan penyakit
Setelah di lakukan penentuan sample pokok maka perlu di lakukan penomoran dan pengecetan pokokdan jalur sample yang seragam, dengan tujuan memudahkan tim lsu dalam pengambilan sample daun. Pokok-pokok sample yang di tentukan dalam 1 blok perlu di buat pemataanya untuk mengantisivasi adanya perubahan pokok sample dalam blok dan untuk mengetahui penyegaran dan penelitian kembali.
Adapun prosedur teknis pengambilan sample  daun yaitu :
1. Pelepah sample yang di ambil adalah pelepah ke 17 di mana sebelumnya di tentukan dulu pelepah sample ke 1 berdasarkan pengamatan visual yaitu daun yang sudah membuka sempurna ± 75% dari keseluruhan daun.
2. Pelepah daun ke 1 dan ke 17 di wajibkan di cat merah dekat pangkal pelepah bukan pada ujung pelepah
3. Pengambilan pelepah di usahakan dapat selesai sebelum jam 12 siang
4. Pada pelepah ke 17 yang telah di potong , di ambil sample daun dan racis, posisi pengambilan terletak pada pelepah yang mengalami pertautan ( berbentuk sirip)
5. Racis juga di ambil tepat pada helai daun yang telah di ambil, rachis yang telah di ambil terlebih dahulu di bersihkan dengan membuang kulit rachis den di usap searah dengan air aquades lalu di potong menjadi bagian – bagian kecil, usahakan jangn terlalu besar ukuranya
3.2. METODE
A. Praktek/caara kerja
Melakukan praktek cara pemupukan dan cara pengambilan contoh daun
B . Observasi/pengamatan
-          Mengamati berapa dosis yang di perlukan setiap pokok sawit
-          Melakukan pengamatan tenntang jenis dan cara pemupukan
-          Mengamati cara pengambilan lsu seperti menentukan pelepah yang harus di ambil
-          Mengamati cara pengopenan
C . Wawancara/interviw
Melakukan wawancara dengan pembimbing lapangan sebelum melakukan peraktek pemupukan dan pengambilan contoh daun.
























BAB IV
 HASIL PRAKERIN

4.1. HASIL
A. MANURING (PEMUPUKAN)
v Alat dan bahan
1 . Ember untuk isi pupuk 10 kg
2 . Takaran
3 . Kain gendong
4 . Sarung tangan
v Cara kerja pemupukan
1 . Pupuk di masukkan ke dalam ember                                                                         
2 . Penabur masing – masing membawa 1 ember pupuk menggunakan kain gendong  
3 . Pelangsir membagi pupuk kepada penabur                                                               
4. Satu orang pelangsir mengiring satu orang penabur / perbandingan antara pelangsir dengan penabur 1 : 1 artinya 1 orang pelangair membagi pupuk dengan 1 orang penabur.                                                                                                                         
5 . Penabur menabur pupuk pada setiap pokok                                                              
6. Untuk pupuk urea cara penaburan berada di r1 atau penaburanya berda di dalam     piringan
7. Untuk pupuk mop, rp, dan dolomit cara penaburannya berada di r2 atau berada di luar piringan.                                                                                                      
B. LSU (LEAF SAMPLE UNIT )
v  Alat dan bahan
1.         Egrek
2.         Parang
3.         Cat merah
4.         Kapas
5.          Aquades
6.         Oven
7.         Amplop
v  Cara kerja LSU
·           Tentukan pelepah yang akan di ambil
·           Potong pelepah menggunakan egrek
·           Cat pelepah yang sudah di potong menggunakan cat merah
·           Tentukan daun yang memiliki pertautan / pertemuan daun ( berbentuk sirip )
·           Ambil 3 daun sebelah kanan dan 3 ssebelah kiri, satu daun di bagi tiga, yang di ambil bgian tengahnya
·           Lap dengan kapas dan aquades
·           Potong kecil – kecil lalu di masukkan ke dalam amplop
·           Di masukkan ke dalam oven selama 12-15 jam

4.2               PEMBAHASAN
A . MANURUNG ( PEMUPUKAN )
1. Hal yang harus di lakukan dalam pemupukan
·   Sebelum memupuk keadaan piringan harus bersih
·   Pupuk di langsir ke titik – titik  pelangsiran yang telah di tentukan
·   Sistem yang du gunakan adalah sistem ancak giring
·   Pupuk di tabur di piringan satu orang menabur berjalan sekaligus dua baris tanaman (satu gawangan )
2.  Jenis dan dosis pupuk
·   Jenis dan dosis pupuk berdasarkan pedoman dari kantor pusat atau rekomendasi dari balai penelitian
·   Di tingkat kebun / afdeling yang perlu di persiapkan adalah contoh daun kelapa sawit ( di ambil 1 kali setahun )
·   Jenis dan dosis pupuk
Pupuk urea                            : dosisnya 2 kg di lakukan 2 kali dalam setahun
Pupuk rock pospate  : dosisnya 2 kg di lakukan 2 kali dalam setahun
Pupuk mop / kcl                    : dosisnya 2 kg di lakukan 2 kali dalam setahun
Pupuk dolomit                      : dosisnya 2 kg di lakukan 2 kali dalam setahun
1.                  Fungsi pupuk
Adapun fungsi pupuk adalah sebagai berikut
Pupuk urea                              : berfungsi untuk perangsangan akar dan batang
Pupuk dolomot                       : berfungsi untuk penghijauan dan pelepah
Pupuk mom/ kcl                      : befugsi untuk buah dan batang
Pupuk rock pospate     : berfungsi untuk akar, batang, dan daun




B . LSU (LIFE SAMPLE UNIT)
Tujuan  LSU  ini dilakukan yaitu untuk menentukan rekomendasi pemupukan untuk satu tahun ke depan
v    Analisa daun
·           Untuk analisa daun di perlukan kurang lebih 30 pohon contoh di setiap blok.
·           Sistem yang di gunakan adalah sistem ancak tersebar merata
·           Barisan pertama di mulai dari barisan nomor 3 (tidak terlalu dekat dari jalan)
·           Bila pohon contoh merupakan pohon sisipan / tidak sehat dapat di geser atau di ambil pohon di sampingnya
v  Lsu di bagi mwnjadi 2 macam yaitu
A . lsu anual
              Lsu ini di lakukan atau di ambil setiap satu kali dalam setahun yang mana di lakukan setiap bulan agustus dalam setiap blok dan setiap divisi
B . lsu bimanthly
              Yaitu lsu bulan atau di ambil setiap 2 bulan sekali yang di lakukan di bulan hitungan genap yaitu bulan 2, 4, 6, 8, 10, dan 12
v  Syarat yang harus di penuhi dalam menentukan pokok sample daun
·       Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir jalan
·       Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir parit
·       Pokok sample di usahakan tidak berada di pinggir perumahan
·       Pokok sample di usahakan tidak terserang hama dan penyakit
v  Waktu pengambilan
·       Pengambilan contoh daun di lakukan pada ahir musim hujan
·       Di lakukan pagi hari pada pukul 07-11
·       Jika hari hujan pengambilan contoh daun di hentikan
·       Jarak waktu 2 bulan setelah pemupukan tarakhir dan sebelum pemupukan
v  Cara pengambilan
·           Dalam pengambilan contoh daun tidak sembarang di lakukan, harus di tentukan daun pelepah berapa yang harus di ambil.
Kedudukan daun kelapa sdawit adalah 3/8  setiap 3 putaran terdapat 8 daun
Daun no 1       : daun termuda yang helai daunya sudah membuka  sempurana kurang       lebih 75 %
Daun no 9        : di bawah daun no 1 agak ke kiri pada putaran sepiral kanan dan agak ke kanan pada putaran sepiral kiri
Daun no 17      : di bawah daun no 9 posisi putaranya seperti no 9
·            Potong  pelepahnya ( apabila masih tejangkau tidak perlu di potong cukup di kait dengan galah)
·           Pada pelepah ke 17 yang telah di potong di ambil sample dan racisnya
·           Posisi pengambilan terletak pada pelepah yang mengalami pertautan ( berbentuk sirip )
·           Jumlah daun yang di ambil tiga helai daun sebelah kiri dan tiga helai sebelah kanan, satu helai daun di bagi menjadi tiga bagian yang di ambil hanya bagian tengahnya
·           Masukkan ke kantong atau amplop yang di sediakan
·           Di dalam ruangan daun di buang  lidi dan pinggirannya kemudian di lap dengan kapas dan aquades begitu pula dengan racisnya lalu di potong – potong
·           Daun yang telah di potong di masukkan ke dalam amplop kuning lalu di beri lebel, lalu di kirim ke laboratorium untuk di oven
·           Contoh lebel :
-                 Nama perusahaan
-                 Nama kebun
-                 Divisi
-                 Blok
-                 Tahun tanam
-                 No lsu
-                 Tanggal pengambilan
-                 Pencatat
·           Setelah di oven dengan suhu 80◦ C selama 12-15 jam, setelah daun kering maa tahap selanjutnya yaitu melakukan peremasan, setelah selesai di remas maka hasil tersebut kita kemas dalam amplop, lalu di kirim ke agronomis untuk di rekomendasikan oleh balai penelitian.










BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
              Setelah melakukan pengamatan sekaligus praktek secara langsung penulis dapat menarik beberapa kesimpulan tentang pemupukan dan pengamiln contoh daun di antarannya sebagai berikut :
              Jarak penaburan pupuk dari pokok sawit, untuk pupuk urea adalah berada di r1 atau berada di dalam piringan. Untuk  pupuk dolomit, mop/kcl dan rockpospate berada di r2 atau di luar piringan. Banyak pupuk yang di perlukan di setiap blok tergantung dosisnya, pemupukan di lakukan dua round, di lakukan 2 kali dalm setahun, rotasi pemupukan adalah berurutan, yaitu setelah pupuk urea lalu pupuk mop/kcl selanjutnya dolomit dan di susul oleh pupuk rockpospate, dosis masing-masing pupuk adalah 2 kg.
                        Dalam menganalisa daun di perlukan 30 pokuk batang di setiap blok.  Dalam pengambilan sample daun harus pagi hari dari pukul 07-11 siang. Dalam pengoponan panasnya 80ยบ  dengan lama pengoponan 12-15 jam.

  5.2. SARAN
·         Di harapkan kepada  bapak atau ibu guru SMKN 1 Napa Putih agar meningktkan sistem pengajarannya dan didiknya di tahun selanjutnya bisa mengirim kembali siswa prakerin ke PT. Alno Agro Utama Sumondo Estate
·         Di harapkan kepada pihak PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate  terus mendukung baik untuk motivasi siswa maupun kemajuan SMKN 1 Napal Putih untuk di tahun selanjutnya agar pihak perusahaan dapat menerima kembali siswa prakerin SMKN 1 Napal Putih dan meningkatkan fasilitas dan saran di perusahaan
·         Di harapkan kepada siswa siswi terus semangat dalam belajar dan selalu tingkatkan prestasinya.









DAFTAR PUSTAKA

pahan iyung, budidaya tanaman kelapa sawit
http/ / id.M. Wikipedia. Org/ Wiki/Pupuk