BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman
Industri penting penghasil minyak masak, minyak Industri maupun bahan bakar.
Perkebunanya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan
lama di konversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil
minyak kelapa sawit terbesar di dunia, penyebaranya di daerah Aceh, Pantai
Timur Sumatra, Jawa dan Sulawesi.
Dunia pendidikan semakin
berkembang dan menuntut banyak perubahan Kearah peningkatan kualitas, baik yang
menyangkut manajemen sekolah , guru, siswa / taruna maupun lulusa nya, siswa / taruna
di harapkan mampu bersaing di dunia kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak bagai masa depan nya. Dan taruna / siswa pun setelah selesai menempuh prosas
pendidikan di smk di harapkan mampu untuk berwira usaha sesuai dengan bidang
keahlianya masing masing .
Dan supaya
oktimalisasi mutu lulusan smk khususnya perogram keahlian budi daya tanaman perkebunan tidak
terlepas dari itensitas dan prekuensi pembelajaran prakatek kerja kejuruan
selama 3 tahun sekolah sebagai pusat pembelajaran sebelum sepenuhnya mampu memberikan layanan pendidikan yang
optimal. Hal tersebut di sebabkan terbatasnya
sarana dan prasarana praktek yang tersedia akibaat minimnya dan
pendukung. Oleh sebab itu, maka perlu di tempuh
suatu bentuk pembelajaran yang
melibatkan pihak eksternal di
antaranya PT. Julang Oca Permana (JOP), PT. Alno Agro Utama, PT. Pamor Ganda, Pt
Air Muring dll.
Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) merupakan bentuk pembelajaran konprehensip yang mengajak peran
serta yang mengajak peran serta pihak
dunia usaha / dunia industri / institusi pasangan untuk melatih dan mendidik
peserta didik menjadi manusia yang terampil dan berkualitas sesuai standar yang
di harapkan oleh dunia kerja yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap serta etos kerja.
PRAKTEK
KERJA INDUSTRI atau di singkat PRAKERIN merupakan kegiatan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG). Selama rentang waktu tertentu peserta didik SMK belajar
praktek di industri atau dunia usaha/ dunia industri,dengan begitu di harapkan
dapat menyerap ilmu dan teknologi yang ada di lapangan. dengan demikian maka,
sepulangnya dari tempat prakerin para peserrta didik / siswa akan lebih trampil
dan memiliki etos kerja yang baik.
1.2 TUJUAN
·
Mamantapkan
keterampilan / kompotasi budidaya tanaman perkebunan yang telah di pelajari di
sekolah
·
Mempelajari
kompotensi baru atau hal atau teknologi baru yang belum di dapatkan di sekolah
·
Manyerap ilmu
teknologi terapan budidaya tanaman perkebunan yang sedang di perkembangkan di
masyarakat
·
Mendidik siswa agar
memiliki etos kerja yang baik
·
Mendidik siswa agar
memiliki etos kerja yang baik
·
Mendidik siswa agar
memiliki jiwa wira usaha di bidang pertnanian
1.3. MANFAAT
a.
Manfaat untuk siswa
Dapat
memperdalam ilmu tentang agri bisanis tanaman perkebunan, siswa dapat hidup
mandiri, melatih jiwa beerani dalam menghadapi masalah besar atau kecil, siswa
dapat mempraktekkan semua yang di pelajarinya, dapat melatih kedisiplinan baik
di siplin waktu dan lain – lain.
b.
Manfaat untuk masyarakat
Siswa dapat
menerapkan kreatifnya di dalam masyarakat, saupaya masyarakat dapat meniru cara
yang baik dalam berkebun tanaman kelapa sawit.
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PRAKERIN
2.1. WAKTU DAN TEMPAT
Pelaksanaan prakerin tahun ajaran
2011/2012 ini pada tanggal 24 Januari sampai 24 April 2012 yang bertempat di Pt.
Alno Agro Utama Sumindo Estate.
2.2. SEJARAH
PERUSAHAAN
PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate bergerak dalam bidang
perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolah kelapa sawit berdomisili di desa
Napal Putih, Tanjung Dalam, Muara Santan, Air Tenang Kecamatan Napal Putih Kab.
Bengkulu Utara yang mana oleh perusahaan di namiai dengan “Sumindo Estate” dan
unit Estate lain berlokasi di Sabta Buana Estate, Pangeran Estate, dan Air Ikan
Estate, di Kecamatan Muko- muko Selatan Kabupaten Muko-muko.
PT. Alno Aagro Utama Sumindo Estate adalah salah satu
unit usaha yang tegabung dalam AEP Group (Anglo Estren Plantation) yang
berkantor pusat di Wisma HSBC Lt 3 Kav. Jl Diponegoro Medan - Sumatra Utara . Telp.
061 4528683. Perusahan ini di dirikan tanggal 31 Oktober 1997 di Medan dan di
sahkan oleh Dapartemen dan perundang - undangan No 02-5.560 HT .01.04 TH.1998 Tanggal
25 Mei 1998 perusahhan adalah bebentuk PMA, dimana saham terbesarnya di miliki Anglo
Indonesia Oil Palm-Ltd ingris dan PD. Dan Marisan NV Dari Indonesia. Sumindo
Estate bejarak 20 Km Dari Kecamatan Napal Putih , 150 Km dari Ibukota Kabupaten
Arga Makmur dan 160 Km Dari Ibukota Provinsi Bengkulu.
Perusahaan mulai kegiatanya di Sumindo Estate terhitung
sejak 01 Mei 1999 berdasarkan Izin Lokasi Bupati Bengkuulu Utara seluas ± 10.000
Ha, dengan mengambil alih perusahaan PHP yang ada saat itu di lokasi tersebut
dan melaksanakan ganti rugi lahan kepada masyarakat dan penggarap. Total lahan
yang dapat di kelola dan di kuasai perusahaan sesuai dengan HGU sampai dengan
saat ini adalah 3.817 Ha.
Adapun proses pengolahan lahan menjadi perkebunan adalah
membutuhkan perencanaan yang tepat sesuai dengan tahap- tahap yang di perlukan,
yakni :
1.
Pembukaan lahan
(land clearing)
2.
Pembibitan
(nursery)
3.
Penanaman
4.
Perawatan
5.
Panen
Untuk itu
sesuai dengan perencanaan tersebut tahap-tahap penanaman kelapa sawit di
sumindo estate sebagai berikut :
1.
Tahun tanam 1999 = 166,5 Ha
2.
Tahun tanam 2000 = 222 Ha
3.
Tahun tanam2001 = 170
Ha
4.
Tahun tanam2002 = 254 Ha
5.
Tahun tanam2003 = 1.535,30
Ha
6.
Tahun tanam2004 = 1.081 Ha
7.
Tahun tanam2006 = 45
Ha
8.
Tahun tanam2009 = 24,7 Ha
Selain itu terdapat areal yang tidak dapat di tanami
seperti jalan, fasilitas sosial seperti masjid, sekolah, TK, sarana olah raga,
kantor, gudang, bengkel, pabrik kelapa sawit dan DAS yang tidak dapat di tanami sesai ketentuan
kelestarian lingkungan hidup, areal-areal terjal, areal sisi jalan rel
seluruhnya seluas 418,50 ha.
Adapun pimpinan perusahaan yang pernah bertugas di
sumindo estate adalah seperti data di table
terlampir.
Sesuai dengan perkembangnnya sejak bulan Juni 2008 di
bangun Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton/jam dan di
oprasikan mulai bulan Mei 2010. Keberadaan PKS ini selain mengolah TBS
perusahaan sendiri juga menampung TBS milik petani/pedagang di desa sekitar
Kec. Napal Putih, Kec. Putri Hijau dan Kec. Ketahun.
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1. MATERI
A . MANURING (PEMUPUKAN)
Pupuk adalah material yang di tambahkan pada media tanam
atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang di butuhkan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik, Materi pupuk dapat berupa bahan organik atau non
organik(mineral), pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang
di perlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormon tumbuhan membantu melancarkan peroses metabolisme, meskipun demikian, ke
dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat di tambah sejumlah material
suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu di perhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak
mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat
makan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat di berikan lewat tanah ataupun
di semprotkan ke daun.
1 . MACAM MACAM
PUPUK
·
Pupuk berdasarkan
sumber bahan
Di
lihat dari sumber pembuatanya, terdapat 2 kelompok besar pupuk yaitu pupuk
organik / pupuk alami, dan pupuk kimia / pupuk buatan
·
Pupuk berdasarkan
bentuk pisik
Berdasarkan
bentuk fisiknya pupuk di bedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair
·
Pupuk berdasarkan
kandunganya
2 kelompok
pupuk berdasarkan kandunganya yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk, pupuk tunggal mengandung hanya 1 unsur, pupuk majemuk paling tidak
mengandung 2 unsur yang di perlukan.
2 . JENIS- JENIS PUPUK
Pupuk
yang umum di gunakan untuk pemeliharaan kelapa sawit.
a)
Pupuk N : -
Urea
: - ZA
b)
Pupuk P : - SP 36
:
- Rock Pospate (RP)
: - TSP
c)
Pupuk k :
- KCL (MOP)
: - ZK
: - Abu Janjang
d)
pupuk Mg :
- Kieserit
: - Dolomit
e)
pupuk b :
- HGF Borate
f)
pupuk majemuk/ compaund/ rustika N-P-K-MG
3
. PELAKSANAAN
PEMUPUKAN
A. PEMUPUKAN PADA TBM ( TANAMAN BELUM MENGHASILKAN)
·
Aplikasi pemupukan
pada tbm dapat di lihat sebagai berikut
Aplikasi pupuk
|
Jarak penaburan
|
·
Tbm 1 :
lebar piringan 1,00 m
|
Pupuk B= 0-50 cm
N= 50-100 cm
P,K,Mg =
50-100 cm
|
·
Tbm 2 :
lebar piringan 1,5om
|
Pupuk B= 0-5 cm
N= 50-100 cm
P,K,Mg =
50-100 cm
|
·
Tbm 3 :
lebar piringan 2,00 m
|
Pupuk N= 50-100 cm
P,K,Mg =
50-200 cm
|
·
Sebelum pemupukan
keadaan piringan harus bersih atau sudah di garuk
·
Pupuk di tabur pada
permukaan piringan pohon, dari pangkal pohon ke arah pinggir piringan.
B . PEMUPUKAN PADA
TM ( TANAMAN MENGHASILKAN)
·
Jenis dan dosis
pupuk berdasarkan pedoman dari Kantor Pusat/ Rekomendasi dari Balai Penelitian.
·
Dasar penyusunan
rekomendasi pemupukan mempertimbangkan Hasil analisa tanah
ร Hasil analisa daun
ร Pengamatan pertumbuhan tanaman
ร Gejala gejala kekurangan hara yang terjadi / terlihat di
lapangan
ร Produksi yang di capai tbs/ ha/th
ร Realisasi pemupukan sebelumnya
·
Di tingkat kebun/
afdeling yang perlu di pesiapkan adalah contoh daun kelapa sawit ( di ambil 1
kali per tahun) untuk analisa di laboratorium
·
Sebagai pedoman
umum, dosis pupuk
pemupukan
|
Dosis pupuk (kg / pohon)
|
||||||
(aplikasi)
|
Urea/za
|
Rp/tsp
|
mop
|
kelserit
|
HGF/borate
|
||
Semester I
|
1,00
|
1,50
|
0,50
|
0,50
|
0,75
|
0,50
|
-
|
Semester II
|
1,00
|
1,50
|
1,00
|
0,75
|
0,75
|
0,75
|
0,5
|
jumlah
|
2,00
|
3,00
|
1,75
|
1,50
|
1,25
|
1,25
|
0,5
|
·
Pupuk di tabur pada
permukaan piringan pohon , dari pangkal pohon ke arah pinggir piringan
B . ANALISA DAUN
a.
LSU ( Life Sample
Unit )
·
Satu kesatuan untuk
pengambilan contoh daun / rekomendsi pemupukan
·
1 LSU harus seragam
jenis tanah, topokgrafi, umur tanam dan pemeliharaan
·
Luas 1 LSU adalah
16-25 ha ( 1 blok) bila keadaan lapangan sangat seragam dapat di gunakan 2 blok
( 32-50 ha)
b.
Pohon Contoh
·
Untuk analisa daun
dari 1 LSU di perlukan ± 30 pohon contoh
·
Sistem pengambilan
contoh yang di gunakan adalah sistem ancak tersebar merata
Blok
16 ha : selang 10 baris tanaman, di baris berselang 8 pohon, jumlah
pohon contoh 30
Blok
25 ha : selang 10 baris tanaman, di
dalam baris berselang 10 pohon, jumlah pohon contoh 42
Blok
40 ha : selang 10 baris tanaman, di
dalam baris berselang 10 pohon, jumlah pohon 70
·
Barisan pertama di
mulai dari pohon No 3 ( tidak terlalu dekat dari jalan )
·
Bila pohon contoh
merupakan pohon sisipan atau tidak sehat dapat di geser atau di ambil poohon di
sampingnya
c.
Daun / Pelepah
Kedudukan nomor daun adalah, 3/8 artinya setiap putaran
terdapat 8 daun
daun no 1 :
daun termuda yang helai daunya sudah membuka
sempurana.
daun no 9 : di
bawah daun no 1 agak ke kiri pada sepiral kanan, dan agak ke kanan
pada sepiral sepiral.
daun no 17 : di bawah daun no 9 posisi bergesenya
seperti no 9.
d.
Waktu Pengambilan
·
Waktu pengambilan
contoh daun di lakukan pada akhir musim hujan
·
Di lakukan pagi
hari pada pukul 07-11
·
Apabila hari hujan
pengambilan contoh daun di hentikan
·
Jarak waktu 2 bulan
setelah pemupukan terakhir / sebelum pemupukan
e.
Cara Pengambilan
·
Temukan nomor daun
yang akan di ambil sesuai umur tanamnya
·
Potong pelepahnya (apabila
masih terjangkau tidak perlu di potong cukup di kait dengan galah atau egrek)
·
Ambil 4 anak daun
dari titik ujung permukaan dater pelepah (node) 2 kiri, 2 kanan masing- masing
yang mengarah ke bawah dan ke atas
·
Buang 1/3 bagian
pangkal dan ujung anak daun, yang di pakai hanya 1/3 bagian tengah
·
Masukkan ke kantong
/ amplop yang di sediakan
·
Lakukan pengambilan
sampai seluruh pohon contoh
·
Di ruangan helai
daun di buang lidi dan pinggirannya kemudian di lap dengan kapas dan aquades
·
Helaian daun di
masukkan ke amplop / kantong
·
Tiap kantong di
beri lebel
Nama
Perusahaan :
Nama
Kebun :
Afdeling :
No
LSU :
No
Blok :
Tahun
Tanam :
Luas :
Tanggal
Pengambilan :
·
Keringkan dengan
oven 80◦ C selama 12-15 jam
·
Pemekaran tenaga
kerja TBM = 0,4- 0,6 HK/HA TM = 0,6-0,9 HK/HA
·
Daun yang telah
kering di kirim ke labolatorium atau Balai Penelitian
·
Rekomendasi
pemupukan akan di susun oleh Balai Penelitian
A . PEDOMAN TEKNIS
PENGAMBILAN LSU
LSU =
Leaf Sample Unit dengan kata lain unit contoh daun
Dalam melakukan penelitian rekomendasi dosis pupuk pada
tanaman kelapa sawit perlu hal-hal berikut
1 . Analisis Tanah
2 . Analisis Daun
3 . Analisis Tanaman
4 . Kondisi Visual
5 . Hasil Produksi
Khusus dalam hal ini akan di bahas
mengenai analisa daun, keberhasilan
analisa daun sehingga hasil analisa akurat dan benar di dukung oleh produser
yang benar dalam pengambilan samle daun. Maka dalam hal ini perlu di ketahui
dan di pahami prosedur teknis pengambilan sample daun.
Dalam pengambilan smple daun seluruh Estate dan
kebun, perlu di pahami penentuan pokok dalam 1 Blok karna tidak semua pokok
dapat di ambil dalam 1 Blok. Penentuan pokok dalam 1 Blok pada prinsipnya harus
presentatif dalm arti mewakili dan tersebar merata. Adapun syarat – syarat yang
harus di penuhi dalam penentuan pokok sample adalah.
1.
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir jalan
2.
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir parit
3.
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir perumahan
4.
Pokok sample di
usahakan tidak terserang hama dan penyakit
Setelah di lakukan penentuan sample pokok maka perlu di
lakukan penomoran dan pengecetan pokokdan jalur sample yang seragam, dengan
tujuan memudahkan tim lsu dalam pengambilan sample daun. Pokok-pokok sample
yang di tentukan dalam 1 blok perlu di buat pemataanya untuk mengantisivasi
adanya perubahan pokok sample dalam blok dan untuk mengetahui penyegaran dan
penelitian kembali.
Adapun prosedur teknis pengambilan sample daun yaitu :
1. Pelepah sample yang di ambil adalah pelepah ke 17 di
mana sebelumnya di tentukan dulu pelepah sample ke 1 berdasarkan pengamatan
visual yaitu daun yang sudah membuka sempurna ± 75% dari keseluruhan daun.
2. Pelepah daun ke 1 dan ke 17 di wajibkan di cat merah
dekat pangkal pelepah bukan pada ujung pelepah
3. Pengambilan pelepah di usahakan dapat selesai sebelum
jam 12 siang
4. Pada pelepah ke 17 yang telah di potong , di ambil
sample daun dan racis, posisi pengambilan terletak pada pelepah yang mengalami
pertautan ( berbentuk sirip)
5. Racis juga di ambil tepat pada helai daun yang telah
di ambil, rachis yang telah di ambil terlebih dahulu di bersihkan dengan
membuang kulit rachis den di usap searah dengan air aquades lalu di potong
menjadi bagian – bagian kecil, usahakan jangn terlalu besar ukuranya
3.2. METODE
A. Praktek/caara kerja
Melakukan praktek cara pemupukan dan cara pengambilan
contoh daun
B . Observasi/pengamatan
-
Mengamati berapa
dosis yang di perlukan setiap pokok sawit
-
Melakukan
pengamatan tenntang jenis dan cara pemupukan
-
Mengamati cara
pengambilan lsu seperti menentukan pelepah yang harus di ambil
-
Mengamati cara
pengopenan
C . Wawancara/interviw
Melakukan
wawancara dengan pembimbing lapangan sebelum melakukan peraktek pemupukan dan
pengambilan contoh daun.
BAB IV
HASIL PRAKERIN
4.1. HASIL
A. MANURING (PEMUPUKAN)
v Alat dan bahan
1
. Ember untuk isi pupuk 10 kg
2
. Takaran
3
. Kain gendong
4
. Sarung tangan
v Cara kerja pemupukan
1 . Pupuk di masukkan ke dalam ember
2 . Penabur masing – masing membawa 1 ember pupuk
menggunakan kain gendong
3 . Pelangsir membagi pupuk kepada penabur
4. Satu orang pelangsir mengiring satu orang penabur /
perbandingan antara pelangsir dengan penabur 1 : 1 artinya 1 orang pelangair
membagi pupuk dengan 1 orang penabur.
5 . Penabur menabur pupuk pada setiap pokok
6. Untuk pupuk urea cara penaburan berada di r1 atau
penaburanya berda di dalam piringan
7. Untuk pupuk mop, rp, dan dolomit cara penaburannya
berada di r2 atau berada di luar piringan.
B. LSU (LEAF SAMPLE UNIT )
v Alat dan bahan
1.
Egrek
2.
Parang
3.
Cat merah
4.
Kapas
5.
Aquades
6.
Oven
7.
Amplop
v Cara kerja LSU
·
Tentukan pelepah
yang akan di ambil
·
Potong pelepah
menggunakan egrek
·
Cat pelepah yang
sudah di potong menggunakan cat merah
·
Tentukan daun yang
memiliki pertautan / pertemuan daun ( berbentuk sirip )
·
Ambil 3 daun
sebelah kanan dan 3 ssebelah kiri, satu daun di bagi tiga, yang di ambil bgian
tengahnya
·
Lap dengan kapas
dan aquades
·
Potong kecil –
kecil lalu di masukkan ke dalam amplop
·
Di masukkan ke
dalam oven selama 12-15 jam
4.2
PEMBAHASAN
A . MANURUNG ( PEMUPUKAN )
1. Hal yang harus di lakukan dalam pemupukan
·
Sebelum memupuk
keadaan piringan harus bersih
·
Pupuk di langsir ke
titik – titik pelangsiran yang telah di
tentukan
·
Sistem yang du gunakan
adalah sistem ancak giring
·
Pupuk di tabur di
piringan satu orang menabur berjalan sekaligus dua baris tanaman (satu gawangan
)
2. Jenis dan dosis pupuk
·
Jenis dan dosis
pupuk berdasarkan pedoman dari kantor pusat atau rekomendasi dari balai
penelitian
·
Di tingkat kebun /
afdeling yang perlu di persiapkan adalah contoh daun kelapa sawit ( di ambil 1
kali setahun )
·
Jenis dan dosis
pupuk
Pupuk
urea : dosisnya 2 kg di lakukan 2 kali
dalam setahun
Pupuk
rock pospate : dosisnya 2 kg di lakukan 2
kali dalam setahun
Pupuk
mop / kcl : dosisnya 2
kg di lakukan 2 kali dalam setahun
Pupuk
dolomit : dosisnya 2
kg di lakukan 2 kali dalam setahun
1.
Fungsi pupuk
Adapun fungsi
pupuk adalah sebagai berikut
Pupuk urea : berfungsi untuk perangsangan akar dan batang
Pupuk dolomot :
berfungsi untuk penghijauan dan pelepah
Pupuk mom/ kcl
: befugsi untuk buah dan
batang
Pupuk rock
pospate : berfungsi untuk akar,
batang, dan daun
B . LSU (LIFE SAMPLE UNIT)
Tujuan LSU ini dilakukan yaitu untuk menentukan rekomendasi
pemupukan untuk satu tahun ke depan
v
Analisa daun
·
Untuk analisa daun
di perlukan kurang lebih 30 pohon contoh di setiap blok.
·
Sistem yang di
gunakan adalah sistem ancak tersebar merata
·
Barisan pertama di
mulai dari barisan nomor 3 (tidak terlalu dekat dari jalan)
·
Bila pohon contoh
merupakan pohon sisipan / tidak sehat dapat di geser atau di ambil pohon di
sampingnya
v Lsu di bagi mwnjadi 2 macam yaitu
A . lsu anual
Lsu ini di lakukan
atau di ambil setiap satu kali dalam setahun yang mana di lakukan setiap bulan
agustus dalam setiap blok dan setiap divisi
B . lsu
bimanthly
Yaitu lsu bulan
atau di ambil setiap 2 bulan sekali yang di lakukan di bulan hitungan genap
yaitu bulan 2, 4, 6, 8, 10, dan 12
v Syarat yang harus di penuhi dalam menentukan pokok sample
daun
·
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir jalan
·
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir parit
·
Pokok sample di
usahakan tidak berada di pinggir perumahan
·
Pokok sample di
usahakan tidak terserang hama dan penyakit
v Waktu pengambilan
·
Pengambilan contoh
daun di lakukan pada ahir musim hujan
·
Di lakukan pagi
hari pada pukul 07-11
·
Jika hari hujan
pengambilan contoh daun di hentikan
·
Jarak waktu 2 bulan
setelah pemupukan tarakhir dan sebelum pemupukan
v Cara pengambilan
·
Dalam pengambilan
contoh daun tidak sembarang di lakukan, harus di tentukan daun pelepah berapa
yang harus di ambil.
Kedudukan
daun kelapa sdawit adalah 3/8 setiap 3
putaran terdapat 8 daun
Daun
no 1 : daun termuda yang helai
daunya sudah membuka sempurana kurang lebih 75 %
Daun
no 9 : di bawah daun no 1 agak ke
kiri pada putaran sepiral kanan dan agak ke kanan pada putaran sepiral kiri
Daun
no 17
: di bawah daun no 9 posisi putaranya seperti no 9
·
Potong pelepahnya ( apabila masih tejangkau tidak perlu
di potong cukup di kait dengan galah)
·
Pada pelepah ke 17
yang telah di potong di ambil sample dan racisnya
·
Posisi pengambilan
terletak pada pelepah yang mengalami pertautan ( berbentuk sirip )
·
Jumlah daun yang di
ambil tiga helai daun sebelah kiri dan tiga helai sebelah kanan, satu helai
daun di bagi menjadi tiga bagian yang di ambil hanya bagian tengahnya
·
Masukkan ke kantong
atau amplop yang di sediakan
·
Di dalam ruangan
daun di buang lidi dan pinggirannya
kemudian di lap dengan kapas dan aquades begitu pula dengan racisnya lalu di
potong – potong
·
Daun yang telah di
potong di masukkan ke dalam amplop kuning lalu di beri lebel, lalu di kirim ke
laboratorium untuk di oven
·
Contoh lebel :
-
Nama perusahaan
-
Nama kebun
-
Divisi
-
Blok
-
Tahun tanam
-
No lsu
-
Tanggal pengambilan
-
Pencatat
·
Setelah di oven
dengan suhu 80◦ C selama 12-15 jam, setelah daun kering maa tahap selanjutnya
yaitu melakukan peremasan, setelah selesai di remas maka hasil tersebut kita
kemas dalam amplop, lalu di kirim ke agronomis untuk di rekomendasikan oleh
balai penelitian.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Setelah
melakukan pengamatan sekaligus praktek secara langsung penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan tentang pemupukan dan pengamiln contoh daun di antarannya
sebagai berikut :
Jarak penaburan pupuk dari pokok
sawit, untuk pupuk urea adalah berada di r1 atau berada di dalam piringan.
Untuk pupuk dolomit, mop/kcl dan
rockpospate berada di r2 atau di luar piringan. Banyak pupuk yang di perlukan
di setiap blok tergantung dosisnya, pemupukan di lakukan dua round, di lakukan
2 kali dalm setahun, rotasi pemupukan adalah berurutan, yaitu setelah pupuk
urea lalu pupuk mop/kcl selanjutnya dolomit dan di susul oleh pupuk
rockpospate, dosis masing-masing pupuk adalah 2 kg.
Dalam menganalisa daun di perlukan 30 pokuk
batang di setiap blok. Dalam pengambilan
sample daun harus pagi hari dari pukul 07-11 siang. Dalam pengoponan panasnya
80ยบ dengan lama pengoponan 12-15 jam.
5.2. SARAN
·
Di harapkan
kepada bapak atau ibu guru SMKN 1 Napa
Putih agar meningktkan sistem pengajarannya dan didiknya di tahun selanjutnya
bisa mengirim kembali siswa prakerin ke PT. Alno Agro Utama Sumondo Estate
·
Di harapkan kepada
pihak PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate
terus mendukung baik untuk motivasi siswa maupun kemajuan SMKN 1 Napal
Putih untuk di tahun selanjutnya agar pihak perusahaan dapat menerima kembali
siswa prakerin SMKN 1 Napal Putih dan meningkatkan fasilitas dan saran di
perusahaan
·
Di harapkan kepada
siswa siswi terus semangat dalam belajar dan selalu tingkatkan prestasinya.
DAFTAR PUSTAKA
pahan
iyung, budidaya tanaman kelapa sawit
http/
/ id.M. Wikipedia. Org/ Wiki/Pupuk